Berguru Pengobatan Tradisional ke Negeri Tirai Bambu Oleh Dr. H. Yudi Purnomo, S.Si., M.Kes., Apt., Ketua Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran UNISMA Malang

Field study di Beijing Massage Hospital

Ada pepatah mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, hal ini mendorong tim dosen dari Fakultas Kedokteran UNISMA untuk belajar pengobatan tradisional ke negeri tirai bambu yang terkenal seantero dunia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) nya. Kebetulan pula, Fakultas Kedokteran UNISMA memiliki visi dan misi pengembangan Keanekaragaman hayati untuk penunjang pengobatan, hal ini yang menjadi alasan kuat bagi kami untuk memilih topik pengobatan tradisional di Cina. Selain untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pengajar, kami juga ingin membandingkan pengobatan tradisional di Indonesia. Kami berangkat ke negara yang terkenal dengan ikon Beruang Panda ini, sehubungan dengan pelaksanaan  kegiatan Non Degree Training Overseas (NDTO) melalui program hibah HAPEQ Fakultas Kedokteran UNISMA yang didanai Kemenristek Dikti tahun anggaran 2013. Penulis memutuskan Guang’anmen Hospital China Academy of Chinese Medical Science di Beijing, China, sebagai tempat NDTO berdasarkan referensi dari rekan Kemenkes dan reputasi dari institusi ini yang sudah tidak diragukan lagi. Terbukti hingga saat ini masih terbina networking yang baik dan saling menguntungkan antara keduabelah pihak. Bahkan, setiap tahun mereka mengundang kami untuk menghadiri kegiatan ilmiah yang diselenggarakan di sana. 

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Kegiatan Non Degree Training di Guan’anmen Hospital

Setelah melakukan korespondensi via email dan memperoleh Letter of Acceptance (LOA) dari host institution, kami bertiga, penulis, dr. HRM Hardadi Airlangga, Sp.PD dan dr. Hj. Farida Rusnianah, MARS, berangkat untuk berguru tentang Pengobatan Tradisional di Negeri Cina. Saat kami tiba pada awal maret 2014, di kota Beijing sedang end winter dengan kisaran suhu 5-10°C. Cuaca dingin tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk belajar selama satu minggu di ibu kota negara Cina ini. Setelah diawali acara perkenalan dengan host institution coordinator yaitu Dr. Cui yongqiang, Ms. Bing Zhou dan Ms. Nanjihong, pada hari pertama kami diberikan materi pembelajaran teori TCM yaitu herbal medicines, accupuncture, chinese massage (tuina). Kemudian dilanjutkan berdiskusi dan tukar pengalaman dengan supervisor tentang traditional medicines di negara masing-masing. Pada penyampaian topik herbal medicines, ada bantuan penterjemah karena narasumber kurang menguasai Bahasa Inggris tapi hal ini tidak mempengaruhi pehamaan materi yang disampaikan.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Clinical Session di Chinese Massage Ward

Setelah mendapatkan dasar teori pada hari sebelumnya, pada hari kedua dan ketiga dilanjutkan dengan clinical session yaitu melakukan observasi penggunaan Traditional Chinese Medicines pada pasien di rumah sakit “Guang’anmen hospital” dibawah bimbingan supervisor. Pada kegiatan observasi kita mendapatkan pengalaman dari supervisor untuk melakukan diagnosa dan terapi dengan menggunakan metode herbs medicine, acupuncture dan chinese massage (tuina). Guang’anmen hospital ini memiliki jenis pelayanan kesehatan dengan 28 departemen klinik yang didukung 350 dokter, setiap hari hampir ada 9000 kunjungan pasien rawat jalan dan sekitar 80 % hanya mendapatkan terapi TCM. Sementara 650 pasien rawat inap mendapatkan terapi integrative yaitu mengkombinasi pengobatan konvensional (obat sintetik kimiawi) dan pengobatan alternative (herbal, acupuncture dan tuina) untuk optimalisasi terapi. Kegiatan clinical session ditutup diskusi dengan supervisor dari hasil kegiatan observasi kasus pasien di rumah sakit.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Ward Visite untuk terapi herbal per topical bersama Prof. Liu

Hari keempat, kegiatan field trip diawali dengan kunjungan ke “Tasly” industri obat tradisional china di kota Nanjing yang berjarak 100 km dari Beijing. Kami bersama supervisor naik bullet train (kereta super cepat China) dengan kecepatan 277 km per jam, tidak lama kami pun tiba di kota Nanjing. Kegiatan pembuatan obat traditional di industry obat tradisional “Tasly” telah menerapkan prinsip Good Agriculture Practice (GAP), Good Extraction Practice (GEP), Good Manufacturing Practice (GMP), Good Clinical Practice (GCP), Good Laboratory Practice (GLP) dan Good Supply Practice (GSP).  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan produk Obat Tradisional yang bermutu. Produk yang dihasilkan antara lain suplemen makanan, makanan dan minuman fungsional, kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga dan produk perlindungan lingkungan.

Field Study di “Tasly Pharmaceutical Industries” di Nanjing

Hari ke lima, field trip kedua mengunjungi “Beijing Massage Hospital” (BMH) yaitu salah satu rumah sakit swasta di Beijing yang menyediakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan kekhususan herbs medicine, acupuncture dan chinese massage. Pasien yang datang berobat ke BMH diperiksa oleh seorang dokter umum kemudian dokter akan memberikan alternatif terapi sesuai kebutuhan pasien. BMH juga menyediakan pelayanan terapi Fumigation, Short & Microwave, Sinar laser dan Electrotheraphy. Di Cina, pengobatan konvensional dan TCM berjalan serta berkembang beriringan dan keduanya di cover pembiayaannya oleh Pemerintah melalui asuransi kesehatan. Hal ini berbeda dengan di negara kita, pengobatan menggunakan herbal tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan terkait alasan yang kompleks seperti pemahaman dokter tentang terapi herbal yang masih kurang, standarisasi dan uji klinik obat herbal yang masih sangat terbatas serta minimnya evidence base medicine untukterapi herbal sehingga pengobatan tradisonal seperti herbal belum diterima sepenuhnya oleh klinisi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk menjadikan “Jamu” menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri. Selanjutnya pada hari ke enam kami melakukan reporting atau pembuatan laporan kegiatan NDTO ini dan penyerahan cindera mata kepada host institution.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Pemberian tali asih dan cindera mata Host Institution
  • Penulis Dr. H. Yudi Purnomo, S.Si., M.Kes., Apt., adalah Ketua Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang (UNISMA Malang).
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.