Budaya Timor-Leste Oleh Clemensia Da Costa Baptista Mahasiswi Fakultas Hukum UNISMA Malang

Timor Leste merupakan suatu Negara yang memiliki berbagai macam suku dan etnis dan juga berbagai macam seni dan budaya yang khas dan unik. Salah satunya adalah Tais. Tais merupakan pakaian tradisional yang sakral yang hanya digunakan oleh orang-orang penting seperti liurai (raja) dan dalam upacara-upacara penting. Tais Timor -Leste pada dasarnya merupakan kain yang diproses dengan alat tenun tradisional dan bukan mesin, alat tersebut dalam bahasa tetun disebut soru/songket. Dengan proses tenun tersebut akhirnya menjadi tais dengan berbagai motif yang menunjukan budaya atau identitas dari masing-masing daerah di Timor Leste. Tais tenun dapat dibagi menjadi dua yaitu tais feto (perempuan) dan tais mane (laki-laki). Dalam perkembangan saat ini tais bukan saja sebagai pakaian tradisional masyarakat Timor -Leste, tapi juga sebagai salah satu warisan budaya yang patut dipertahankan dan dikembangkan guna mempromosikan warisan budaya oleh masyarakat Timor Leste.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Selain Tais, Timor Leste juga memiliki aneka ragam tari-tarian antara lain: tari bidu dan tari likurai. Tarian tersebut diikuti oleh perempuan yang memakai kain tais dan hiasan lainnya pada tangan kiri. Sambil membawa babadok (semacam gendang kecil) yang disisipkan pada ketiak sambil menari dan yang lainnya memukul kenong (gong kecil) berjalan bersama-sama sambil menari. Laki-laki yang ikut menari memakai pakaian adat lengkap dengan ikat kepala yang diberi hiasan bulu-bulu ayam dan membawa surik (semacam pedang).

Lain halnya dengan tarian tebe (seperti tebe liurai, tebe bunak, dahur dan sebagainya), diikuti oleh laki-laki dan perempuan, tua muda bisa ikut menari dengan membentuk satu lingkaran, saling bergandengan tangan dan berputar dengan menghentak-hentakkan kaki sambil menyanyi bersahut-sahutan.

Bodybuilder Calls Out The Rock For Lying About His 8k Calorie Diet deca bodybuilding champion bodybuilder cedric mcmillan, 44, passes away after ‘having a heart attack on the treadmill’

Nyanyian dan lagu daerah Timor -Leste pada umumnya – menggunakan bahasa Tetun dengan diiringi satu musik orkes koremetan, yaitu musik tradisional yang terdiri dari gitar, biola, culeie, bandolin dan tambur. Musik ini dimainkan dalam upacara pelepasan kain hitam yang dipakai oleh sanak saudara orang yang meninggal, sebagai tanda ikut berduka cita sesudah satu tahun dipakai.

Salah Satu Tarian dari Timor Leste

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Menurut Artur Basilio di Timor-Leste ada kelompok bahasa yang dipergunakan aleh penduduk Timar Timur sebagai alat komunikasi dengan kelompok-kelompok tetangganya antara lain (1) Bahasa Tetun Terik (2) Bahasa Makasai (3) Bahasa Galole (4) Bahasa Bunak (5) Bahasa Kemak (6) Bahasa Dagada (7) Bahasa Mambai (8) Bahasa date (9) Bahasa Tokodede 10) Bahasa Baikenu.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Di daerah Timor- Leste terdapat syair-syair atau seni bertutur dalam bahasa daerah yang diucapkan pada upacara-upacara perkawinan, kelahiran anak dan kematian. Sedangkan prosa rakyat juga terdapat pada masyarakat ini yaitu cerita rakyat yang berhubungan dengan mitos dan legenda daerah.

  • Penulis Clemensia Da Costa Baptista adalah Mahasiswi Fakultas Hukum UNISMA Malang
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.