Kemerdekaan Belajar di Kelas Rusia Oleh Normalasari Mahasiswi Akuntansi FEB UNISMA Malang Peserta Program Kredit Transfer Internasional

Saya sangat senang sekali ketika dinyatakan lolos Program Hibah Transfer Kredit Internasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, selama 1 semester di Moscow City University, Samara Russia bersama  6 mahasiswa UNISMA Malang lainnya. Selama mengikuti program Transfer Kredit Internasional ini, banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan seperti halnya sistem pembelajaran yang diterapkan. Sistem pembelajaran di Moscow City University sedikit berbeda dengan sistem yang diterapkan di Universitas Islam Malang. Moscow City University memberikan time-table yang meliputi informasi mengenai dosen pengampu, tanggal pembelajaran, estimasi waktu, dan tema yang akan dibahas di setiap pertemuan sehingga dapat memudahkan mahasiswa untuk mempersiapkan materi sebelum kelas dimulai.

Dosen lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanage kelas sendiri. Misalkan dalam mata kuliah Interference in Language and Cultures dosen pengampu membuka kelas dengan tema sesuai time-table kemudian perkuliahan dijalankan oleh mahasiswa sesuai dengan kesepakatan kelas. Tidak ada batasan dalam menjelaskan tema terkait, mahasiswa dapat melakukan presentasi individu, presentasi secara berkelompok, menunjukkan video, sharing dan lainnya. Mahasiswa juga dapat mengganti cara penyampaian materi setiap minggunya. Menurut saya, sistem pembelajaran seperti ini sangat fresh dan membuat mahasiswa lebih kreatif dalam mengemas sebuah materi perkuliahan agar mudah dipahami oleh mahasiswa lainnya.

Selain perkuliahan setiap minggunya, pihak Moscow City University juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNISMA untuk terlibat dalam MCU conference. Saya sangat beruntung karena menjadi salah seorang yang mendapatkan kesempatan luar biasa tersebut, menjadi speaker di MCU conference – “Science Juice 2020”. Saya membawakan tema Linguoculture in The Modern World dengan sub tema The Impact of International Language on Modern Language in Indonesia. Sebuah pengalaman yang mengejutkan terjadi saat konferensi berlangsung dimana kesempatan speaker berbicara ditentukan secara acak. Saya ditunjuk menjadi speaker pertama yang membuat saya sedikit kaget. Namun, hal tersebut memberikan pembelajaran kepada kami semua agar selalu siap setiap saat jika mendapatkan tugas dan ternyata hal seperti itu sudah biasa di kalangan mahasiswa Rusia.

Pengetahuan mengenai bahasa dan budaya di Rusia yang kami dapatkan juga sangat menarik. Bahasa Rusia cukup sulit dipelajari, hal tersebut juga diakui oleh dosen pengampu Basic Russian Language and Culture. Mulai dari susunan kalimat, perubahan kata di setiap kalimat dengan penggunaan yang berbeda, dan intonasi berbicara sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Rusia tidak memerlukan Question Words jika ingin bertanya, cukup mengganti intonasi berbicara lebih tinggi. Teman-teman Rusia juga ramah dan sangat menghargai segala sesuatu yang dilakukan orang lain. Saya pernah berkunjung ke kebun buah kemudian menunjukkan beberapa foto kepada mereka dan respon mereka sangat hangat, takjub, tertarik bahkan membalas dengan mengirimkan video serta foto mengenai kondisi di negara mereka.

Kami juga bertukar informasi lainnya seperti makanan dimana orang Rusia suka makan roti dan sayur. Sedangkan, kami orang Indonesia lebih suka nasi dan daging-dagingan. Sangat menyenangkan dapat berkomunikasi secara langsung dengan penduduk Rusia dengan segala keunikannya.

  • Penulis Normalasari, Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi Peserta Program Kredit Transfer Luar Negeri Moscow Citiy University, Samara Rusia.
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.