Pengalaman di Eropa dan Asia Oleh Prof. Dr. Hj. Nurhajati, S.E., M.S., Dosen FEB UNISMA Malang

Kota Barcelona, Spanyol, tidak hanya terkenal karena club sepakbolanya yang mendunia tetapi juga sangat maju dalam bidang perdagangan dan bisnis. Sangat mungkin karena negara-negara Eropa Barat termasuk Spanyol telah berkembang Merkantilisme sejak abad ke-16.  Salah satu tujuan utamanya adalah meperoleh surplus perdagangan melalui perluasan pasar dunia.  Salah satu contohnya adalah berdirinya VOC di Indonesia  tahun 1602.

Spanyol secara rutin mengadakan pameran dagang internasional.   Saya berkesempatan menghadiri pameran batik “EXPOHOGAR Barcelona” tahun 2016 atas undangan ITPC (International Trade Promotion Center) melalui Perwakilan Perdagangan Luar Negeri Republik Indonesia.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Setelah pameran yang berlangsung selama 5 hari, saya bersama cucu-cucu dan menantu mengunjungi beberapa kota Italia (Milan, Roma, dan Venice) dan Belanda selama 2 minggu memanfaatkan visa sengen.

Kota Barcelona dan kota-kota di Eropa lainnya walaupun bangunannya sudah tua tetapi gaya arsitekturnya unik dan menarik.  Bukan hanya itu, budaya bersih, disiplin waktu dan  antri di tempat-tempat umum membuat membuat setiap pengunjung asing merasa nyaman.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Budaya bersih, disiplin waktu dan berlalu lintas termasuk antri di tempat umum sangat penting untuk menarik wisatawan macanegara ke Indonesia.

Pengalaman yang berbeda saya alami di Asia, tepatnya Korea Selatan.  Pada bulan Juli 2018 saya mengikuti Pameran Handmade Korea Summer atas undangan Kementerian Koperasi dan UKM.  Masyarakat Korea Selatan termasuk pekerja keras, ulet, dan sengat mencintai produk dalam negeri buatan Korea.  Baju tradisional Hanbok sangat digemari masyarakatnya, bahkan sudah menjadi salah satu produk wisata internasional.  Tidak heran walaupun usia kemerdekaannya sama persis dengan Indonesia, saat ini Korea Selatan sudah termasuk negara ekonomi maju.  Beberapa produk teknologinya seperti Samsung sudah menjadi market leader dunia.  Kesadaran masyarakat Indonesia mencintai produk dalam negeri dan menggunakan batik atau pakaian tradisional masih perlu ditingkatkan.

Korea Selatan
  • Penulis Prof. Dr. Hj. Nurhajati, S.E., M.S. adalah Dosen FEB Universitas Islam Malang (UNISMA Malang)
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.