Research Attachment Program di SA Pathology Adelaide, Australia Selatan oleh Alifiani Kartika Putri Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNISMA Malang

Pada 12 Januari 2017 sampai 21 Februari 2017 lalu, saya dan kedua rekan saya, Kak Nur Lailatun Ni’mah, yang merupakan kakak tingkat saya, sekarang sudah bergelar dr. Ella dan menjadi asisten penelitian di RSCM Jakarta, beserta teman satu angkatan saya Tazkia Azmi Salima, yang sekarang bersama dengan saya sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran di RSUD Blambangan Banyuwangi. Didampingi oleh pembimbing kami dr. Rahma Triliana M.Kes, Ph.D, yang sekarang beliau adalah Dekan FK UNISMA Malang, kami bertiga setelah melalui seleksi dan bimbingan, diberikan amanah untuk menjalani penelitian di SA Pathology Adelaide di laboratorium Endocrine Bone Research. Penelitian tersebut menjadi penelitian yang kami gunakan untuk Tugas Akhir kami dalam mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran. Sesampainya kami di SA Pathology di hari pertama, kami disambut oleh kedua supervisor kami, yaitu Associate Professor Paul H. Anderson yang akan membimbing saya dan Kak Nur Lailatun Ni’mah, beserta Associate Professor Matt Prideaux yang akan membimbing Tazkia Azmi Salima. Di hari pertama kami diberikan gambaran akan penelitian yang akan kami jalani, mulai dari konsep dasar hingga tata cara interpretasi data.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Kedua supervisor kami selama penelitian di SA Pathology Adelaide, Paul H. Anderson (kiri) dan Matt Prideaux (kanan)

Selain dibimbing oleh kedua supervisor kami, di laboratorium Endocrine Bone Research kami juga dibantu oleh anggota laboratorium. Salah satu anggota tersebut adalah Kate Barrat, yang memberikan kami penjelasan lengkap mengenai mencit mulai dari pemeliharaan hingga pengambilan sampel, Kate juga banyak memberikan rekomendasi tempat wisata kepada kami. Anggota lainnya adalah Rebecca Sawyer, beliau adalah yang meminjamkan kompuer kerjanya untuk kami gunakan dalam pengolahan data mikroarsitektur tulang mencit. Anggota lainnya ada Yolandi Starczak dan Deepti Sharma yang juga selalu membantu kami jika kami mengalami kesulitan dalam penelitian.

Anggota laboratorium Endocrine Bone Research: Kate Barrat (kiri atas), Rebecca Sawyer (kanan atas), Yolandi Starczak (kiri bawah) dan Deepti Sharma (kanan bawah)

Dalam penelitian kami mendapat banyak pembelajaran. Kami melakukan pengambilan data ekspresi gen mulai dari ekstraksi mRNA hingga diproses dengan PCR. Kami juga mengambil data mikroarsitektur tulang mulai dari preparasi tulang, penggunaan Micro CT, hingga diproses menggunakan software, semua kami lakukan sendiri, tentu saja dengan banyak sekali bimbingan dari pembimbing kami dr. Rahma Triliana, M.Kes, Ph.D, supervisor kami, beserta anggota laboratorium lain.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Pengambilan data ekspresi gen dan mikroarsitektur tulang

SA Pathology Adelaide memberikan rasa nyaman pada kami dalam melakukan pembelajaran dan penelitian. Disana dilengkapi dengan mushola, walaupun kecil, tetapi cukup nyaman. Mushola tersebut dilengkapi dengan tempat wudhu dan tanda apakah sedang digunakan laki-laki atau perempuan. Di SA Pathology juga terdapat dapur yang bisa kami gunakan saat istirahat. Ruang kantor dalam laboratorium Endocrine Bone Research juga sangat nyaman. Kami biasa datang dari pukul 07.30 pagi hingga maksimal pukul 20.00 malam waktu setempat. Kami datang saat musim panas, sehingga pukul 20.00, terkadang langit masih terang sehingga tidak terasa kami menghabiskan waktu bekerja di laboratorium. Selama melakukan penelitian, kami juga diharuskan untuk mengisi seluruh kegiatan kami dalam buku catatan laboratorium, sehingga semua yang kami lakukan dapat terencana dengan baik.

Suasana di SA Pathology Adelaide

Dalam satu setengah bulan kegiatan kami di Adelaide, selain kegiatan penelitian di laboratorium, kami juga diberikan kesempatan untuk berjalan-jalan di beberapa kawasan wisata di Australia Selatan. Beberapa kawasan wisata yang sempat kami kunjungi yaitu Carrick Hill, Belair National Park, Botanical Garden, Cleland Wildlife Park, kota kecil Hahndorf, Monarto Zoo, Mount Lofty Summit, Port Adelaide Cruise, dan banyak tempat menakjubkan lainnya. Banyak sekali pengalaman dan bertambahnya rasa syukur yang kami dapatkan dalam mengunjungi tempat-tempat indah tersebut. Kami beserta pembimbing kami dr. Rahma Triliana, M.Kes, Ph.D mengunjungi Mount Lofty Summit bersama dengan supervisor kami Associate Professor Paul H. Anderson dan salah satu anggota laboratorium kami, Kate Barrat. Kami juga bersilaturahim dengan Associate Professor Mike Perkins beserta keluarga, salah satu pemateri di Temu Ilmiah Nasional dari BAPIN-ISMKI tahun 2016 lalu yang kebetulan dilaksanakan di FK Unisma. Kami diberikan kesempatan untuk makan malam bersama di rumah beliau, juga diberikan kesempatan untuk berjalan-jalan bersama beliau dan keluarga ke Monarto Zoo.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Atas: Kunjungan ke Mount Lofty Summit (kiri), makan malam dengan Associate Professor Mike Perkins sekeluarga (kanan)
Bawah: Kunjungan bersama Associate Professor Mike Perkins sekeluarga ke Monarto Zoo

Waktu luang seperti saat pulang dari laboratorium, atau saat akhir pekan, menjadi lebih menyenangkan bagi kami karena kesempatan mengunjungi tempat-tempat menakjubkan di Adelaide. Adelaide juga dikenal sebagai kota yang dipenuhi dengan banyak pantai yang indah, kami diberi kesempatan mengunjungi empat pantai di Adelaide, yaitu Glenelg Beach, Hallet Cove Beach, Largs Bay Beach, dan Semaphore Beach. Kami juga mengunjungi tempat-tempat yang bisa menambah pengetahuan umum kami, seperti Art Gallery of SA, SA Museum, Immigration Museum, dan beberapa perpustakaan di Adelaide. Saat kami berkunjung disana Adelaide juga sedang mengadakan beberapa acara dan sempat kami kunjungi seperti Chinesse Festival, Fringe Festival, dan parade saat Australia Day yang membuat kami lebih terbuka tentang budaya suku Aborigin. Beberapa universitas di Adelaide juga menjadi tempat pilihan menapak jenjang perkuliahan yang terkenal di Australia bahkan dunia. Kami bersyukur diberi kesempatan mengunjungi beberapa uiversitas di Adelaide yaitu Flinders University, University of Adelaide dan University of South Australia.

Atas: Kunjungan ke Carrick Hill (kiri) dan kunjungan ke Cleland Wildlife Park (kanan)
Bawah: Kunjungan ke Semaphore Beach (kiri) dan kunjungan ke Belair National Park (kanan)

Pengalaman yang saya tuliskan disini mungkin tidak bisa mewakili bahkan hanya setetes dari banyak hal yang telah kami dapatkan dalam program ini, mulai dari ilmu pengetahuan di bidang penelitian, kedokteran, ilmu pengetahuan umum, norma dan etika dalam bersosialisasi, hingga kesempatan menjamah tempat-tempat menakjubkan yang dulu mungkin hanya bisa kami kagumi melalui laman internet atau buku. Kami berharap agar tulisan ini bisa memotivasi siapa saja untuk bisa terus berkarya agar bisa meraih pengalaman lebih dari apa yang telah kami dapatkan. Kami juga berterima kasih kepada pembimbing kami dan semua pihak FK Unisma yang telah memberikan kesempatan ini, semoga selalu melahirkan generasi yang unggul dalam iman dan ilmu pengetahuan.

  • Penulis Alifiani Kartika Putri adalah Mahasiswi Fakultas Kedokteran UNISMA Malang peserta Research Attachment Program di SA Pathology Adelaide, Australia
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.