https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-27-at-3.54.02-AM.jpeg1280904OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-31 17:00:302020-05-31 17:00:35Download File Presentasi: Peluang Pengembangan Kerja Sama dan Beasiswa S1-S2-S3 ke Rusia Rabu, 27 Mei 2020
Hari Kamis (30/1/2020) adalah hari pertama bagi perwakilan Fakultas Kedokteran UNISMA Malang tiba di Kuala Lumpur Malaysia. Saya, Rhivaldy Faahim Kamalulloh dan dosen yang mengantarkan kami Rio Risandiansyah. Setelah tiba di bandara International Kuala Lumpur (KLIA) dengan rasa berbahagia. Bagi Saya, ini merupakan perjalanan pertamanya keluar negeri, jadi saat saya tiba dibandara KLIA, saya bergumam “waduh bandaranya gede banget ya, kaya mall aja gedenya”. Setelah itu kami langsung meluncur ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan menggunakan jasa taksi online.
Setibanya di UKM, kami langsung disambut oleh pihak UKM, yaitu Miss Vaizura. Miss Vaizura langsung membawa kami menuju hostel yang akan kami tempati selama beberapa minggu kedepan. Esoknya kami langsung menuju Gedung kampus Fakulti Perobatan, untuk mengikuti serangkaian acara yang sudah dipersiapkan oleh pihak FK UKM. Mulai dari pengenalan beberapa Dosen, petugas lab, dan lab tour. Sorenya, kami berkeliling kawasan Rumah Sakit UKM disana, survey beberapa tempat makan, dan beberapa minimarket. Setelah kami mengetahui resto mana yang terbaik dengan harga termurah, kami langsung kembali ke tempat penginapan.
Setelah beberapa minggu berada di Malaysia, pada minggu ketiga ini saya dan teman saya arief rachman maoelana sudah sampai pada tahap akhir peneletian kami. Saya sudah masuk pada tahap akhir pewarnaan slide histology yang saya buat dengan metode H & E Stainning, dan siap untuk melakukan analisis pada slide yang sudah saya buat sebelumnya. Sedangkan maoelana sudah sampai pada tahap treatment dengan angiotensin ,quercetin, parkia speciosa (incubasi 24 jam), setelah itu grup angiotensin di co treated lago dngn parkia dengan 3 konsentrasi yang berbeda. Lalu mempersiapkan reagen untuk alfa actinin staining nya setelah itu dilakukan alfa actinin staining dan didapatkan hasil keesokan harinya.
Kami sudah mulai terbiasa dengan kehidupan kami di Negeri jiran ini. Ketika weekdays kita fokus menyelesaikan segala kegiatan kami di lab, malamnya terkadang kami keluar untuk cari makan. Ketika sudah weekend kami berkeliling kota Kuala Lumpur. Cukup lama kami disini rasanya, sehingga pernah kami merasakana kekangenan dengan masakan khas Indonesia, seperti Ayam geprek, bakso, dan aneka macam makanan lainnya yang pedas-pedas, maklum di sini jarang sekali ada makanan pedas, bahkan yang kata orang malaysia sudah pedaspun, bagi kami sama sekali tidak pedas. Jadi kami memutuskan untuk berburu kuliner masakan khas Indoenesia di Kuala Lumpur. Sampai pada akhirnya kami menemukan kedai “Sido Mampir” di Google maps. Jaraknya lumayan jauh dari asrama kami, tapi namanya juga ngidam, lautan dan gunungpun kita akan lewati.
Pada minggu ke-3 juga, surau (musholla) yang ada di asrama kami mengadakan kajian rutin yang dilaksanan oleh remas (remaja masjid) disana. Kamipun ikut serta diundang untuk menghadiri acara kajian tersebut, tidak cukup banyak yang menghadiri kajian tersebut, tapi mubaligh yang mengisi kajian tersebut tidak sama sekali hilang semangatnya untuk mengisi kajian. Yang unik pada sesi akhir pertanyaan di kajian tersebut, ada seorang mahasiswa yang bertanya tentang sifat2 wajib Allah, dan jawaban dari Sheikh DR. Omar mengutip pendapat dari kitab yang ditulis oleh Hadratussyeikh KH. Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama, beliau menyebutkan dengan menerangkan bahwa KH. Hasyim Asyari adalah ulama Nusantara yang sudah diakui di Nusantara. Saya yang mendengarnya cukup bangga mendengar hal itu sebagai mahasiswa UNISMA dari mubaligh asal malaysia.
Pengalaman yang luar biasa ini tentu menjadi keuntungan bagi saya dan teman saya. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang saya dapat ketika saya melakukan penelitian di Malaysia, mulai dari pelajaran dari sisi akademik sampai pelajaran dari sisi kehidupan. Untuk seluruh mahasiswa ataupun adik tingkat yang ingin keluar negeri tapi merasa belum qualified, jangan pernah takut untuk terus bermimpi, asal ada kemauan dan usaha yang keras, keinginan kalian pasti bisa tercapai. Saya juga baru sadar ketika saya berada di Malaysia, kunci pertama ketika kita ingin berhasil mencapai dunia internasional adalah belajar bahasa internasional seperti bahasa inggris, karena banyak sekali sumber-sumber ilmu yang menggunakan bahasa inggris dan dengan bahasa inggris kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang diluar sana.
Penulis oleh Arief Rachman Maoelana adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (UNISMA Malang)
Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/index.jpg9601280OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-31 09:03:272020-05-31 13:52:00Research Attachment Program di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) oleh Rhivaldy Faahim Kamalulloh Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISMA Malang
Belajar ke luar negeri adalah suatu keniscayaan bagi anak bangsa yang ingin keluar dari zona nyaman (comfort zone). Namun dibalik itu semua, prestasi demi prestasi akan bisa diraih bila kita serius berikhtiyar mencapai cita-cita. Apalah saya yang mencoba peruntungan mengikuti kompetisi meraih beasiswa S3 luar negeri yang diadakan oleh pemerintah Indonesia (BPPLN DIKTI). Tiga kali diwawancara baru diterima, 3 batchinterview saya jalani dalam setahun! Dan batch yang nyaris terakhir saya lolos wawancara. Alhamdulillah.
Bukannya saya tidak mampu meraih beasiswa dari luar negeri, namun kebanggaan menjadi anak bangsa yang studi dibiayai oleh pemerintahnya sendiri adalah asa yang ingin saya capai. Menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu membiayai bangsa sendiri untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. Selain itu, kepercayaan diri juga meningkat manakala kita belajar membawa nama baik bangsa. Tidak berhutang balas budi pada negara lain. Tahun 2014 saya diterima di tiga perguruan tinggi di Taiwan melalui letter of acceptance (LoA) yang ditujukan kepada saya: National Pingtung University of Science and Technology (NPUST), National Sun-Yat Sen University (NSYSU) plus beasiswanya dan Kaohsiung Medical University (KMU). Namun pilihan hati jatuh pada KMU karena saya seorang dokter. Linearitas penting untuk jenjang karir dosen.
Tiba saatnya di independent day of Taiwan ROC, 10 Oktober 2014, saya bertekad berangkat membawa ketiga anak saya ke Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan. Oh ya, saya bisa membawa serta anak-anak karena suami saya setahun lebih dulu berangkat studi di sana. Dan mereka berangkat melalui visa suami saya yang telah tinggal setahun disana. Alhamdulillah
Dari sejak pertama menginjak tanah Kaohsiung, kebingungan demi kebingungan selalui kami hadapi karena perbedaan segalanya. Culture shock! Iya, kami mengalaminya. Gangguan psikosomatis! Tentu, hampir setiap hari kami rasakan. Tapi kami tetap satu tujuan, LULUS KULIAH S3! Beruntungnya saya dipertemukan dengan 2 profesor pembimbing (adviser): Prof Ying-Fu Chen, seorang dokter ahli bedah thorak dan kardiovaskuler dan Prof Jwu-Lai Yeh, seorang ahli farmasi. Keduanya bagaikan malaikat yang sangat baik hati dan pengertian dengan saya dengan segala keterbatasan ilmu dan aspek finansial yang saya miliki. Tahun pertama studi S3 berorientasi menyelesaikan mata kuliah dan tugas-tugas dosen. Oh ya, di Taiwan menganut pendidikan klasikal, dimana kita tetap masuk kelas dan menempuh sejumlah mata kuliah sebagai syarat lulus. Misunderstanding! Iya, selalu ada kesalahpahaman instruksi dosen dan pegawai kampus dengan mahasiswa Internasional. Maklum karena kita berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang bukan bahasa nasional baik untuk mereka ataupun kami. Lama kelamaan kami memahami apa maksud mereka dengan Englishpronounciation yang khas. Tahun kedua, saya fokus pada penelitian yang menggunakan hewan coba. Lagi-lagi, saya mengalami kesulitan karena biasa pegang pasien orang dan sekarang pegang hewan coba. Beruntung saya didampingi asisten laboratorium yang sabar dan telaten mengajari saya melakukan penelitian laboratorium biomedik. Alhamdulillah
Tahun ketiga adalah tahun publikasi. Fear (takut) adalah perasaan yang pertama saya rasakan untuk mencoba menulis artikel jurnal dan men-submit hasil penelitian kami. Syarat lulus mengharuskan untuk publikasi di dua jurnal internasional ber-impact factor (IF) lebih dari 2 atau satu jurnal dengan IF lebih dari 5 dan satu jurnal berindeks science citation index (SCI). Bukan syarat yang ringan tentunya, beberapa pertimbangan seperti ketepatan memilih jurnal sesuai topik penelitian, artikel yang ditulis bagus, manajemen jurnal yang cepat merespon author dan biaya publikasi yang affordable harus dipikirkan dengan baik. Dan Alhamdulillah, adviser menjamin seluruh biaya penelitian dan publikasi anak-anak bimbing beliau. Satu hal yang didambakan mahasiswa yang menempuh studi S3, dukungan finansial dari pembimbing. September 2017 saya berhasil melakukan publikasi pertama pada jurnal dengan IF 5,068. Tahun selanjutnya, fokus untuk publikasi kedua sambil menulis beberapa artikel jurnal penelitian. Tahun 2018 di hari yang sama di bulan Agustus, 2 artikel saya diterima di jurnal internasional dengan IF 3 dan 8. Sungguh luar biasa, di luar dugaan saya ketagihan publikasi. Namun, saatnya untuk kembali ke tanah air karena 4 tahun sudah saya menjalani studi di KMU. Anak-anak kami pun sudah jenuh ingin kembali ke Indonesia. Pada 22 Oktober 2018 adalah hari ujian disertasi. Tanpa selebrasi, suguhan hanya secangkir kopi dan 2 potong roti, 5 profesor penguji yang sangat humble menguji disertasi saya. Alhamdulillah, hari itu pula saya berhak mendapat gelar PhD dan saatnya kembali ke Fakultas Kedokteran UNISMA Malang. Studi di Taiwan memang tidak mudah, dengan tekad ikhtiyar dan tawakkal, serta optimis berhasil siapa saja bisa melakukannya. InsyaALLAH.
Comfort zone is a situation in which you feel comfortable and in which your ability and determination are not being tested (https://dictionary.cambridge.org).
Culture shock means a feeling of confusion felt by someone visiting a country or place that they do not know (https://dictionary.cambridge.org).
Gangguan psikosomatis adalah istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menggambarkan penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor mental, seperti stres dan kecemasan. Psikosomatis terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma) https://hellosehat.com.
Thorax adalah bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan abdomen https://id.wikipedia.org/wiki/Toraks.
Penulis dr. Hj. Erna Sulistyowati, M.Kes., Ph.D adalah Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (UNISMA).
Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Bagi saya pribadi, bisa melanjutkan jenjang studi melalui program Double Degree di luar negri rasanya seperti mimpi. Saya akan membagikan sepenggal kisah dari kehidupan saya, yang tidak terlupakan.
Singkat cerita saya adalah alumni mahasiswa Double Degree di Burapha University, Thailand. Rasa senang, kaget, cemas, dan gembira bercampur aduk menjadi satu, ketika saya menginjakkan kaki saya di Thailand.
Waktu itu, saya tidak terlalu bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Tetapi saya tidak menyerah begitu saja, saya belajar dan terus belajar. Bayangkan, betapa stresnya saya karena semua materi mata kuliah, diskusi, presentasi serta penjelasan dari dosen semua dalam bahasa Inggris. Setiap malam, saya berusaha belajar secara otodidak sampai tengah malam. Dan akhirnya ke’stres’an pun berlalu. Saya bisa melewatinya dengan baik.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya saya terbang ke Thailand bersama teman-teman dari Indonesia. Waktu itu, kami hanya berlima. Kami dikirim ke BuraphaUniversity, dan diterima pada Batch III di Faculty Political Science and Law.
Kehidupan perkuliahan di Thailand sangat menarik sekali dan sangat menyenangkan. Di Burapha University terutama pada fakultas dan jurusan saya mahasiswa bebas melakukan eksperimen. Hampir setiap mahasiswa di setiap mata kuliah mendapatkan tugas sebuah project. Project ini bebas dikakukan secara mandiri, berkelompok dengan teman sekelas, atau berkelompok dengan mahasiswa lokal (Thailand). Output dari project tersebut minimal adalah sebuah konsep pemikiran besar yang menghasilkan problem solving yang bisa diterapkan secara nyata. Sistem penilaian yang diberikan oleh dosen bukan hanya didasarkan hasil akhir, tapi beliau-beliau juga melihat seberapa besar effort kami dalam proses menyelesaikan tugas tersebut.
Dosen-dosen Thailand sangat ramah dan penyayang. Beliau-beliau tidak pernah menolak apabila kami meminta konsultasi dan bimbingan, walau di luar mata kuliah yang diampu. Hal yang paling menyenangkan ketika menempuh S2 di Thailand adalah “kelas lapangan”. Setiap hari Sabtu pagi, kelas S2 Internasional selalu digabung dengan kelas S2 lokal mahasiswa Thailand untuk melakukan kunjungan lapangan di berbagai pelosok tempat di Thailand. Kelas Lapangan dimulai pukul 06.00 dan berakhir pukul. 18.00, dan kadang juga selesai sampai pukul 21.00. Dalam kelas lapangan tersebut kami didampingi oleh dosen kelas Internasional, yang bertugas menerjemahkan bahasa lokal Thailand kepada kami. Dalam kelas lapangan tersebut ada sembilan orang mahasiswa Indonesia, tiga orang mahasiswa Kamboja, dua orang mahasiswa Vietnam, tiga orang mahasiswa Taiwan dan selebihnya mahasiswa lokal Thailand.
Kelas lapangan adalah kelas yang sangat menambah wawasan mahasiswa terutama tentang sosial, budaya dan inovasi dari masyarakat dan pemerintah Thailand. Hampir seluruh mahasiswa selalu excited dalam mengikuti kelas lapangan, karena selalu membuat kami haus belajar tentang hal-hal baru yang ada di negara tersebut. Terkadang saking excitednya, kami tidak merasa berada dalam grup kelas, tapi seperti rombongan tour yang menyenangkan. Pada hari Senin pagi, tugas kelas lapangan selalu dikumpulkan tepat waktu. Tugas dibuat sesuai apa yang kami pahami dalam ulasan pemateri ketika kelas berlangsung. Tidak terasa 1,5 tahun berlalu begitu cepat dan akhirnya saya harus kembali ke Indonesia.
Alhamdulillah saya lulus dari BuraphaUniversity dengan “nilai sempurna”, yaitu dengan IPK 4,00. Dari kelas Double Degree saya mendapatkan banyak pengalaman dari reasearch and develoment, serta dua gelar yaitu Master Administrasi Publik (M.AP) dan Master of Political Science (M.Pol.Sc). Pengalaman selama menempuh study S2 Double Degree tersebut juga mempengaruhi cara mengajar saya dikelas dengan selalu mengembanganresearch and development, beserta dengan project.
Bagi seluruh teman-teman yang membaca tulisan ini, yakinlah bahwa “tidak ada mimpi yang terlalu tinggi” karena di tangan Tuhan YME semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin!! Tetap semangat.
Penulis Retno Wulan Sekarsari, SAP, MAP, M.Pol.Sc adalah Wakil Dekan 2 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang (UNISMA Malang).
Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-05-31-at-08.46.09.png378434OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-31 08:47:202020-05-31 08:47:53Kuliah Lapangan di Negeri Gajah Putih Oleh Retno Wulan Sekarsari Dosen FIA UNISMA Malang
Artikel ini telah terbit di TIMESINDONESIA, MALANG – dan ditayangkan ulang oleh http://kui.unisma.ac.id. Ramadhan hampir meninggalkan kita semua. Segala hal yang terkait dengan ini sebentar lagi dicabut kelebihannya oleh Allah swt. Amal yang dilipatgandakan, rahmad, maghfiroh, dan pembebasan dari api neraka, juga akan menghilang seiring berahirnya ramadhan kareem.
Materi ini disampaikan pada acara Seminar Internasional Merdeka Belajar: Kerja Sama Riset dan Pemagangan dengan Perguruan Tinggi di Malaysia Selasa, 26 Mei 2020. Rekaman Video Live Streamingnya di Facebook OIA UNISMA Malang. Saksikan rekaman Videonya di sini: https://web.facebook.com/oia.unisma.1/videos/257377055467678/
Peserta Aktif Berdisukusi melalui Zoom (dengan kuota Maksimal 100 orang) yang ditayangkan secara Live Melalui Facebook
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-25-at-7.31.26-PM.jpeg1122793OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-31 07:45:532020-05-31 08:07:58Download File Presentasi: Merdeka Belajar: Kerja Sama Riset dan Pemagangan dengan Perguruan Tinggi di Malaysia Selasa, 26 Mei 2020
LIVE ZOOM (Terbatas untuk 1000 (seribu) Orang First Come First Sign in) MEETING ID: 9899872298
Daftar Peserta untuk Masuk ke Meeting Zoom (1000 peserta) di Link berikut Wajib Log in Ke Gmail terlebih dahulu sebelum mengisi formulir (Gratis): https://bit.ly/Daftarsemnas
(Password akan dikirimkan melalui email peserta sehari sebelum acara dimulai serta diumumkan 30 menit sebelum acara dimulai di Facebook OIA UNISMA Malang)
Free untuk Umum
Peserta Bisa Mendaftar Untuk Hadir di Meeting Zoom (kapasitas 1000 (seribu) orang. Dengan Cara Registrasi (gratis) di link berikut:https://bit.ly/Daftarsemnas
Apabila Peserta memerlukan E-Certificate. Peserta Wajib Log in Ke Gmail terlebih dahulu sebelum mengisi Formulir Melalui Link Berikut: https://bit.ly/mohonsertifsmainus
*Bukti Kehadiran dengan mencantumkan nama di komentar chat live streaming facebook OIA UNISMA Malang atau di bukti kehadiran pada zoom meeting.
Hari, Tanggal: Sabtu, 6 Juni 2020
Waktu: Pukul 10.30-12.30 WIB
Narasumber:
1. Dr. Iwan Syahril, Ph.D (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
2. KH. Arifin Junaidi, M.M, Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama
3. Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si., Rektor UNISMA, Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama
Host: Dr. Ir. Mudawamah, M.Si., IPM, ASEAN. Eng. (Ketua Bidang Usaha (Pendidikan dan Non Pendidikan) Yayasan UNISMA Malang; Dosen Pascasarjana UNISMA; Wakil Sekretaris LKK Pimpinan Wilayah Jawa Timur)
Co-Host: Dr. Imam Wahyudi Karimullah, MA (Kepala Kantor Urusan Internasional UNISMA Malang; Tim Pengembang SMA Islam Nusantara; Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Malang)
Kegiatan ini bersifat gratis/tidak dipungut biaya dan ditayangkan secara langsung (Live Streaming) melalui:
Peserta Bisa Mengikuti Melalui Zoom dengan Cara Mendaftar Wajib Log in Ke Gmail terlebih dahulu sebelum mengisi formulir(Gratis). https://bit.ly/Daftarsemnas. Pertanyaan bisa dikirim pada saat Nasional Seminar Berlangsung Melalui Chat Facebook OIA UNISMA Malang.
E-Certificate by Request: Pemesanan Pembuatan E-Sertifikat Wajib Log in Ke Gmail terlebih dahulu sebelum mengisi formulir melalui link berikut: https://bit.ly/mohonsertifsmainus
Peserta Yang Memerlukan E-Sertifikat dikenakan Biaya Pembuatan E-Sertifikat. Biaya sertifikat untuk siswa/mahasiswa adalah Rp. 10.000/orang/sertifikat. Biaya Pembuatan Sertifikat untuk guru/dosen/pegawai (non-mahasiswa) adalah Rp. 25.000/orang/sertifikat. Pada Sertifikat akan dicantumkan nama lengkap beserta gelar berdasarkan input data dari online form yang diisin oleh peserta. Pemesanan E-sertifikat:https://bit.ly/mohonsertifsmainus
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-31-at-6.38.16-AM.jpeg1280904OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-31 01:50:132020-05-31 13:57:30Gratis Untuk Umum Seminar dan Halalbihal Nasional bersama Bapak Dirjen Guru & Tendik Kemdikbud RI (E-Certificate by Request): Inovasi Pendidikan Dalam Menyiapkan Generasi Unggul Berdaya Saing Global (Sabtu, 6 Juni 2020 pukul 10.30-12.30 WIB)
LIVE ZOOM (Terbatas untuk 100 Orang First Come First Sign in) MEETING ID: 9899872298 (Password akan diumumkan 30 menit sebelum acara dimulai di Facebook OIA UNISMA Malang)
Free untuk Umum
Peserta Bisa Langsung Mengikuti Tanpa Harus Mendaftar (Gratis)
Peserta yang memerlukan E-Certificate by Request Mengisi Formulir Melalui Link berikut*: https://bit.ly/36AJf6i
*Bukti Kehadiran mencantumkan nama di komentar chat live streaming facebook OIA UNISMA Malang.
Hari, Tanggal: Kamis, 28 Mei 2020
Waktu: 13.00-14.00 (WIB-Indonesia)
Narasumber:
1. Dr. Hj. Ana Rokhmatussa’diyah, SH., MH Dosen FH UNISMA Malang, Penulis sejumlah Buku, Ketua Pokja 1 TP PKK Kota Malang
2. Shamsiya Abdurazoqova
3. Mamurjon Halimov
4. Bahirjon Sodiqov
Host: Dr. Imam Wahyudi Karimullah, MA (Kepala Kantor Urusan Internasional UNISMA Malang)
Kegiatan ini bersifat gratis/tidak dipungut biaya dan ditayangkan secara langsung (Live Streaming) melalui:
Peserta Bisa Langsung Mengikuti Tanpa Harus Mendaftar (Gratis). Pertanyaan bisa dikirim pada saat International Seminar Berlangsung Melalui Chat Facebook OIA UNISMA Malang.
E-Certificate by Request: Pemesanan Pembuatan E-Sertifikat melalui link berikut: https://bit.ly/36AJf6i
Link E-Certificate di atas (https://bit.ly/36AJf6i) Hanya Untuk Peserta Yang Memerlukan E-Sertifikat (Yang tidak Memerlukan Sertifikat Tidak Perlu Mengisi Form dan Bisa Langsung Mengikuti Internasional Talks Show Secara Gratis). Kegiatan ini bersifat gratis/tidak dipungut biaya dan ditayangkan secara langsung (Live Streaming) melalui Facebook OIA UNISMA Malang. Peserta yang memerlukan E-Sertifikat dikenakan Biaya Pembuatan E-Sertifikat. Biaya sertifikat untuk siswa/mahasiswa adalah Rp. 10.000/orang/sertifikat. Biaya Pembuatan Sertifikat untuk non siswa/mahasiswa adalah Rp. 25.000/orang/sertifikat. Pada Sertifikat akan dicantumkan nama lengkap beserta gelar berdasarkan input data dari online form yang diisi oleh peserta sebagai berikut: https://bit.ly/36AJf6i
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-28-at-12.15.55-AM.jpeg1280904OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-28 00:30:132020-05-28 00:30:16Gratis Internasional Talk Show (E-Certificate by Request) Untuk Umum: Asia Tengah-Antara Wisata, Budaya dan Busana (Kamis, 28 Mei 2020 pukul 13.00-14.00 WIB-Indonesia
LIVE ZOOM (Terbatas untuk 100 Orang First Come First Sign in) MEETING ID: 9899872298 (Password akan diumumkan 30 menit sebelum acara dimulai di Facebook OIA UNISMA Malang)
Free untuk Umum
Peserta Bisa Langsung Mengikuti Tanpa Harus Mendaftar (Gratis)
Peserta yang memerlukan E-Certificate by Request Mengisi Formulir Melalui Link berikut*: https://bit.ly/3ejGpFB
*Bukti Kehadiran mencantumkan nama di komentar chat live streaming facebook OIA UNISMA Malang.
Hari, Tanggal: Rabu, 27 Mei 2020
Waktu: 11.00-13.00 (WIB-Indonesia)
Waktu: 08.00-10.00 (Waktu Rusia)
Narasumber:
Sambutan oleh: Rektor UNISMA Malang, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si
1. H.E. Mr. Vitaly Glinkin Head of Representation of Rossotrudnichestvo Director of Russian Center of Science and Culture Counsellor of the Russian Embassy in Indonesia
2. Prof. Elchin Gashimov, Ph.DVice-President of the Samara Branch of the Moscow City University, Russia and Head of the Samara Municipal Center of Education
3. Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D Vice Rector for Academic and Collaboration Affairs UNISMA Malang
Host: Dr. Imam Wahyudi Karimullah, MA (Kepala Kantor Urusan Internasional UNISMA Malang)
Kegiatan ini bersifat gratis/tidak dipungut biaya dan ditayangkan secara langsung (Live Streaming) melalui:
Peserta Bisa Langsung Mengikuti Tanpa Harus Mendaftar (Gratis). Pertanyaan bisa dikirim pada saat International Seminar Berlangsung Melalui Chat Facebook OIA UNISMA Malang.
E-Certificate by Request: Pemesanan Pembuatan E-Sertifikat melalui link berikut: https://bit.ly/3ejGpFB
Peserta Yang Memerlukan E-Sertifikat dikenakan Biaya Pembuatan E-Sertifikat. Biaya sertifikat untuk siswa/mahasiswa adalah Rp. 10.000/orang/sertifikat. Biaya Pembuatan Sertifikat untuk guru/dosen/pegawai adalah Rp. 25.000/orang/sertifikat. Pada Sertifikat akan dicantumkan nama lengkap beserta gelar berdasarkan input data dari online form yang diisin oleh peserta. Pemesanan E-sertifikat bisa melalui link googl form berikut ini: https://bit.ly/3ejGpFB
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-27-at-3.54.02-AM.jpeg1280904OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-27 03:34:582020-05-27 03:56:14Gratis Internasional Seminar (E-Certificate by Request) Untuk Umum: Peluang Pengembangan Kerja Sama dan Beasiswa S1-S2-S3 ke Rusia (Rabu, 27 Mei 2020 pukul 11.00-13.00 WIB-Indonesia atau (08.00-10.00 Waktu Rusia)
Peserta Bisa Langsung Mengikuti Tanpa Harus Mendaftar (Gratis). Pertanyaan bisa dikirim pada saat International Seminar Berlangsung atau Melalui Chat Facebook OIA UNISMA Malang.
https://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WhatsApp-Image-2020-05-25-at-7.14.36-PM.jpeg1280721OIA UNISMA Malanghttp://kui.unisma.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/Logo-KUI-2024-footer-300x77.pngOIA UNISMA Malang2020-05-25 19:33:282020-05-25 19:33:31Gratis International Seminar Free E-Certificate Untuk Umum Merdeka Belajar: Kerja Sama Riset dan Pemagangan dengan Perguruan Tinggi di Malaysia (Selasa, 26 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WIB-Indonesia atau (11.00-13.00 Waktu Malaysia)