Belajar Kepedulian Sosial dari Yordania Oleh Harun Al Rasyid, BS., MIEB., Ph.D., Ketua Program Studi Perbankan Syariah FEB UNISMA Malang

Yordania yang bernama resmin Hashemite Kingdom of Jordan, merupakan salah satu negara di Kawasan Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara yang rawan konflik politik. Yordania berbatasan dengan Suriah di Utara, Irak di Timur, Israel dan Palestina di Barat, dan Arab Saudi di Timur dan Selatannya.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Mei 1946, telah menjadi negara tujuan pengungsi akibat konflik politik dan keamanan yang ada di Kawasan, khusunya para pengungsi dari Palestina. Saat ini terdapat lebih dari 2 juta pengungsi dari Palestina yang tinggal di Yordania sejak perang Arab-Isral tahun 1967. Angka tersebut belum termasuk 2 juta orang Palestina lainnya yang telah mengungsi di Yordania sejak Perang Arab-Israel tahun 1948, yang kemudian oleh pemerintah diberi status kewarganegaraan Yordania.

Pada tahun-tahun berikutnya, Yordania terus menjadi negara tujuan pengungsi seperti pengungsi dari Irak akibat Perang Teluk 1990 dan Invasi Amerika Serikat ke Irak tahun 2003. Hingga sekarang masih ada sekitar 1 juta warga Irak yang menetap di Yordania. Saat Arab Spring Meletus di Timur Tengah dan meluas hingga krisis keamanan di Suriah, sebanyak 1,4 juta warga Suriah telah mengungsi ke Yordania hingga sekarang.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Latar belakang seperti ini yang kemudian menjadikan masyarakat Yordania memiliki rasa peduli kepada orang asing yang datang. Dengan keterbatasan sumber daya alam yang ada, Raja Hussein (wafat tahun 1999) mendorong masyarakatnya untuk melek huruf dan mengenalkan syiar الإنسان أغلى ما نملك (Manusia adalah sumber daya yang paling berharga). Dari sini, masyarakat Yordania sangat perhatian kepada para thullabul ilomi (mahasiswa), khususnya yang belajar tentang ilmu-ilmu keislaman.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan oleh para mahasiswa asing di Yordania, karena pada waktu inilah para pengusaha di Yordania membagi-bagikan zakat perniagaannya. Sesuai dengan undang-undang yang ada, para pengusaha dibolehkan secara langsung membagi zakatnya kepada para mustahik dengan mengisi form yang telah diberikan oleh Kementerian Wakaf dan Situs-situs Islam. Form ini nantinya akan digunakan sebagai pengurang beban pajak yang harus dibayarkan. Dana dari zakat tersebut kemudian digunakan oleh para mahasiswa untuk menyambung hidup, bahkan jika mendapat lebih, dana tersebut bisa digunakan untuk membayar uang perkuliahan.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Selain dari para pengusaha, Kementerian Wakaf juga memiliki kebijakan sendiri dengan menjadikan mahasiswa asing jurusan ilmu keislaman menjadi salah satu mustahik yang berhak mendapat zakat ataupun bantuan sosial lainnya. Bantuan yang diberikan kepada mahasiswa tidak hanya pada bulan Ramadhan, melainkan beberapa orang yang memenuhi persyaratan bisa mendapat bantuan uang saku bulanan ataupun uang kuliah.

Disamping bantuan tunai, pada bulan Ramadhan, kpedulian kepada sesama juga ditunjukkan oleh masyarakat Yordania yang memiliki kebiasaan mengundang mahasiswa asing berbuka atau makan sahur, yang dilakukan secara individu ataupun lembaga pendidikan dan pengurus masjid. Bahkan beberapa masjid dalam 10 malam terakhir menyediakan penginapan, konsumsi berbuka dan sahur serta uang transportasi bagi mahasiswa asing yang ingin mengikuti program i’tikaf.

Dengan segala keterbatasan sumber daya alamnya, hal itu tidak mengurangi peran Yordania dalam mengembangkan kepedulian kepada sesama. Yordania juga menjadi salah satu pelopor wakaf produktif, dimana salah satu mall bernama Istiklal Mall merupakan aset wakaf yang dikelola oleh pemerintah dan hasilnya disalurkan kepada para mustahik, tidak hanya warga Yordania, tetapi juga kepada warga asing yang membutuhkan.

Ayo Kuliah dan Daftar di UNISMA Malang sekarang!

Pendaftaran bisa melalui online: http://pmb.unisma.ac.id/

Dari sini kita belajar, bahwa bersedekah atau berwakaf, tidak harus menunggu kita mampu/kaya, melainkan bersedekah harus tetap dilakukan apapun kondisi kita dan keadaan di sekitar. Itulah perwujudan dari Islam Rahmatan Lil Alamin.

  • Penulis oleh Harun Al Rasyid, B.S., MIEB., Ph.D adalah Ketua Program Studi Perbankan Syariah serta Ketua Tim Riset Halal Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (UNISMA Malang)
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.