Dari Menari Hingga Sajian Jamuan Mewah dalam Pesta Pernikahan di Uzbekistan oleh Prayitno Tri Laksono Dosen FKIP UNISMA Malang dan Pengajar BIPA PPSDK di Uzbekistan

Pesta pernikahan di setiap negara pasti memiliki kekhasan masing-masing. Di Indonesia saja, ada banyak jenis upacara pernikahan tradisional yang berbeda di antara satu suku dengan suku lainnya.

Layaknya pesta pernikahan di Indonesia, pernikahan di Uzbekistan pun memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Ada beberapa perbedaan yang terdapat dalam upacara pernikahan di Uzbekistan. Yang pasti, ketika kita mendapatkan undangan untuk menghadiri pesta pernikahan di Uzbekistan berarti kita tergolong orang yang sangat beruntung. Jumlah undangan untuk ke pesta pernikahan di sini tidak terlalu banyak seperti di Indonesia. Biasanya untuk jumlah standar yang lazim diundang adalah sekitar 150 orang saja. Mereka yang diundang adalah hanya karib kerabat terdekat, rekan kerja, dan tetangga sekitar yang benar-benar dikenal.

Berbeda dengan di Indonesia, pelaksanaan pesta pernikahan di sini selalu diadakan di gedung khusus yang disewa untuk acara pesta pernikahan.

Hampir jarang bahkan tidak pernah masyarakat Uzbekistan menyelenggarakan pesta pernikahan di halaman rumah layaknya di Indonesia. Sebelum pelaksanaan pesta pernikahan di gedung, keluarga laki-laki dan keluarga perempuan harus mengadakan upacara pesta palov (makanan nasional Uzbekistan) dan mengundang karib kerabatan terdekat saja. Pesta palov ini diadakan di rumah mempelai perempuan, tetapi tamu undangannya adalah hanya para karib kerabat laki-laki. Selang beberapa jam kemudian, pesta pernikahan diadakan di gedung khusus yang disewa jauh-jauh hari sebelumnya. Lazimnya, pesta pernikahan diadakan pada jam 18.00—23.00 dan sepanjang acara tersebut, para tamu undangan disuguhi hiburan dan sajian yang sangat mewah.

Pada acara pesta pernikahan utama, diawali dengan penyambutan datangnya kedua mempelai ke gedung. Kostum pernikahan yang dikenakan mereka tidak seperti di Indonesia yang selalu memakai pakaian adat tradisional daerah. Di sini, kostum pengantin sama persis seperti kostum pengantin model eropa yang menggunakan jas untuk laki-laki dan gaun putih untuk perempuan. Tidak tampak sama sekali dari para keluarga mempelai maupun dari para tamu undangan yang mengenakan kostum tradisional Uzbekistan. Pengaruh gaya eropa dan rusia sangat kuat dalam upacara pernikahan di sini. Ketika para mempelai mulai memasuki gedung utama, mereka langsung disambut dengan lantunan musik pop khas Uzbekistan dengan iringan musik live serta penyanyi yang disewa. Sesaat setelah kedua mempelai masuk dan duduk di singgasana pengantin, para tamu undangan langsung dipersilakan duduk juga serta bisa menikmati sajian yang terhidang mewah di meja bundar besar.

Sajian hidangan dalam pernikahan di sini berbeda dengan model sajian hidangan di Indonesia. Di sini, hidangan disajikan per meja seperti di restoran bukan prasmanan layaknya di Indonesia. Hidangan untuk para tamu sangatlah lengkap. Mulai dari buah-buahan, berbagai jenis roti, salad sayur dan buah, minuman soda dan jus, serta berbagai jenis sosis dan keju khas Uzbekistan. Sajian tersebut bukanlah sajian utama melainkan sajian pelengkap yang bisa dimakan kapan saja dan akan langsung diisi lagi jika sudah habis. Sajian makanan utama dalam pesta pernikahan di Uzbekistan biasanya akan disajikan dalam lima sampai tujuh kali tahap. Hal ini berarti kita akan makan sebanyak itu. Inilah yang disebutkan tadi bahwa ketika kita diundang ke pesta pernikahan berarti kita adalah orang yang beruntung karena bisa makan sepuasnya dengan hidangan yang super mewah dan berbagai macam.

Selain sajian yang begitu mewah, hal unik lagi dalam pesta pernikahan di sini adalah tamu diharuskan ikut menari dengan para tamu lainnya. Hampir semua tamu undangan akan ikut menari secara bergantian mengikuti musik dan alunan lagu yang dimainkan oleh penyanyi secara langsung. Tak jarang dalam pesta pernikahan ini banyak artis atau penyayi terkenal juga diundang sebagai pengisi acara. Biasanya, orang-orang yang kaya akan mengundang artis untuk mengisi acara di sini. Selain itu, kadang-kadang juga ada tampilan tari-tarian tradisional yang ditarikan oleh penari profesional dari region di Uzbekistan. Para tamu undangan juga bisa menari dengan penari tersebut. Setelah lelah bernyanyi dan menari, para tamu undangan bisa kembali lagi ke meja semula untuk makan dan minum lagi. Pesta pernikahan biasanya akan berakhir pada jam 23:00 dan diakhiri dengan pemberian uang dari para tamu undangan kepada kedua mempelai. Uang yang diberikan tidak perlu dimasukan ke dalam amplop dan harus langsung diberikan di meja yang ada di depan para mempelai. Itulah uniknya pesta pernikahan di Uzbekistan.

  • Penulis Prayitno Tri Laksono, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA Malang, Pengajar BIPA PPSDK di Uzbekistan State World Languages University
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi http://www.kui.unisma.ac.id
  • Popular Article atau Rubrik Opini http://www.kui.unisma.ac.id adalah terbuka untuk umum. Panjang naskah sekitar 500-600 kata (berbahasa Indoneisa atau bahasa Internasional). Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim ke alamat e-mail: kui@unisma.ac.id
  • Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.